PENGANTAR TEKNIK MESIN
LOGAM dan NON LOGAM
OLEH:
KELOMPOK 1 ( SATU )
ASRI BAHTIAR ( 21416144 )
BIMANTARA ( 24416564 )
HAFID FIRDAUS ( 23416129 )
THEOPILUS BINTANG ( 27416359 )
RIZALDY MAULANA ( 26416536 )
ANDY MUSHLIHIEN (
20416831 )
KELAS 1IC02
FAKULTAS TEKNOLOGI INDUSTRI
JURUSAN TEKNIK MESIN
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR.................................................................................................
DAFTAR ISI.............................................................................................................1
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang……………………………..…………………………………...2
1.2 Perumusan Masalah.............................................................................................2
1.3 Tujuan Penulisan…….........................................................................................3
BAB II
ISI
2.1 LOGAM………………………………………………………………………...4
2.2 NON LOGAM………………………………………………………………….5
2.3 SIFAT FISIS LOGAM…………………………………………………………5
2.4 SIFAT FISIS NON LOGAM…………………………………………………..6
2.5 SIFAT
KIMIA LOGAM……………………………………………………….6
2.6 SIFAT
KIMIA NON LOGAM…………………………………………………7
2.7
PENGGUNAAN LOGAM……………………………………………………..8
2.8
PENGGUNAAN NON LOGAM……………………………………………....9
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
…………………………………………………………………..11
3.2 Daftar
Pustaka…………………………………………………………………11
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Logam berasal dari bahasa Yunani, yang berarti Metallon. Logam
adalah bahan / material teknik yang paling banyak digunakan dalam dunia teknik
yang biasanya digunakan dalam bahan utama pembuatan mesin. Logam
cenderung untuk membentuk kation dengan menghilangkan elektronnya, kemudian
bereaksi dengan oksigen diudara untuk membentuk oksida basa. Logam memiliki sifat kuat, keras, liat, merupakan penghantar panas dan
listrik yang baik, serta mempunyai titik lebur tinggi. Logam ditemukan di alam
dalam bentuk biji logam murni seperti emas, platina, perak, bismus, dll atau
sudah bercampur dengan unsur lain seperti tanah liat, fosfor, silikon, karbon,
serta pasir yang selanjutnya diolah untuk menghasilkan produk yang diinginkan.
Sedangkan nonlogam
adalah kelompok unsur kimia yang bersifat elektronegatif, yaitu lebih mudah
menarik elektron valensi dari atom lain dari pada melepaskannya. Yang termasuk
dalam nonlogam adalah halogen, gas mulia, dan 7 unsur yaitu hidrogen (H),
karbon (C), nitrogen (N), oksigen (O), fosfor (P), belerang (S), dan selenium
(Se).
1.2 Perumusan
Masalah
Bedasarkan
dari latar belakang di atas, maka dapat disimpulkan perumusan masalah yang
diantaranya adalah :
1. Apa
itu logam dan nonlogam?
2. Apa manfaat dari kedua unsur tersebut dalam membantu pekerjaan manusia? 3. Apa saja contoh penggunaan kedua
unsur tersebut dalam kehidupan sehari – hari?
1.3 Tujuan Penulisan
1. Dalam rangka memenuhi tugas yang diberikan oleh dosen terkait. 2. Mengenal
lebih dalam mengenai unsur logam, jenis, sifat, dan penggunaannya dalam
kehidupan sehari –hari.
3.
Mengenal lebih dalam unsur nonlogam, jenis, sifat dan penggunaannya dalam
kehidupan sehari - hari.
BAB II
ISI
2.1
LOGAM
Dalam kimia, sebuah logam ( bahasa
Yunani: Metallon) adalah sebuah unsur kimia yang siap
membentuk ion (kation). Logam adalah salah satu dari tiga kelompok
unsur yang dibedakan oleh sifat ionisasi dan ikatan, bersama
dengan metaloid dan nonlogam.
Pengelompokan dikemukakan oleh Lavoisier, namun masih sangat sederhana, sebab antara unsur-unsur logam
sendiri masih terdapat banyak perbedaan.
Dalam tabel periodik, garis diagonal yang membedakan
unsur logam dari nonlogam. Unsur dalam garis ini adalah metaloid, kadangkala
disebut semi-logam. Unsur-unsur yang termasuk metaloid adalah Boron (B),
Silikon (Si), Germanium (Ge), Arsen (As), Antimon (Sb), Telurium (Te), Polonium
(Po). Logam
sendiri terbagi menjadi beberapa kelompok, yaitu:
1. Alkali : Lithium (Li), Natrium
(Na), Potassium (K), Rubidium (Rb), Cesium (Cs), Francium (Fr).
2. Logam Alkali Tanah : Beryllium
(Be), Magnesium (Mg), Calcium (Ca), Strontium (Sr), Barium (Ba), Radium (Ra).
3. Logam Transisi
: Lantanida dan Aktinida.
4. Logam Lainnya : Aluminium (Al),
Gallium (Ga), Indium (In), Thallium (Tl), Ununtrium (Uut), Tin (Sn), Lead (Pb),
Ununquadium (Uuq), Bismuth (Bi), Ununpentium (Uup), Ununhexium (Uuh).
Beberapa
logam terkenal adalah aluminium, tembaga, emas, timah, perak, titanium,
uranium, dan zink.
2.2 NONLOGAM
Nonlogam adalah kelompok unsur kimia yang
bersifat elektronegatif, yaitu lebih mudah menarik elektron
valensi dari atom lain dari pada melepaskannya. Unsur-unsur yang termasuk dalam nonlogam adalah:
1. Halogen
: Fluorine (F), Chlorine (Cl), Bromine (Br), Iodine (I), Astatine (At),
Ununseptium (Uus).
2. Gas
mulia : Helium (H), Neon (Ne), Argon (Ar), Krypton (Kr), Xenon (Xe), Radon
(Rn), Ununoctium (Uuo).
3. Nonlogam
lainnya : Hidrogen (H), Carbon (C), Nitrogen (N), Phosphorus (F), Oxygen (O),
Sulfur (B), Selenium (Se).
Sebagian besar nonlogam ditemukan pada bagian
atas tabel periodik, kecuali hidrogen yang terletak pada bagian kiri atas
bersama logam alkali. Walaupun hanya terdiri dari 20 unsur, dibandingkan
dengan lebih dari 80 lebih jenis logam, nonlogam merupakan penyusun sebagian
besar isi bumi, terutama lapisan luarnya.
Pada tabel periodik, unsur-unsur di daerah perbatasan antara
logam dan nonlogam mempunyai sifat ganda. Misalnya unsur Boron (B) dan Silikon
(Si) merupakan unsur nonlogam yang memilki beberapa sifat logam yang disebut
unsur metaloid.
2.3 SIFAT FISIS LOGAM
Pada umumnya unsur logam mempunyai sifat fisis, antara
lain:
1. Logam akan
memantulkan sinar yang datang dengan panjang gelombang dan frekuensi yang sama
sehingga logam terlihat lebih mengkilat. Contohnya, emas (Au), perak (Ag),
besi (Fe), dan seng (Zn).
2. Logam dapat
menghantarkan panas ketika dikenai sinar matahari, sehingga logam akan sangat
panas (terbakar). Energi panas diteruskan oleh elektron sebagai akibat
dari penambahan energi kinetik. Hal ini menyebabkan elektron bergerak lebih
cepat. Energi panas ditransferkan melintasi logam yang diam melalui elektron
yang bergerak.
3. Logam juga dapat
menghantarkan listrik karena elektronnya terdelokalisasi bebas bergerak di
seluruh bagian struktur atom. Tembaga (Cu) sering dipakai dalam pembuatan kawat
penghantar lisrik.
4. Meabilitas, yaitu
kemampuan logam untuk ditempa atau diubah menjadi bentuk lembaran. Sifat ini
digunakan oleh pandai besi untuk membuat sepatu kuda dari batangan logam.
Gulungan baja (besi) penggiling menggunakan sifat ini saat mereka mengulung bat angan baja menjadi lembaran tipis untuk
pembuatan alat-alat rumah tangga. Hal ini karena kemampuan atom-atom logam
untuk menggelimpang antara atom yang satu dengan atom yang lain menjadi posisi
yang baru tanpa memutuskan ikatan logam.
5. Duktilitas yaitu
kemampuan logam dirubah menjadi kawat dengan sifatnya yang mudah meregang jika
ditarik. Tembaga (Cu) dapat digunakan sebagai bahan baku pembuatan kawat.
6. Semua logam
merupakan padatan pada suhu kamar dengan pengecualian raksa atau merkuri (Hg)
yang berupa cairan pada suhu kamar.
7. Semua logam
bersifat keras, kecuali natrium (Na) dan kalium (Ca), yang lunak dan dapat
dipotong dengan pisau.
8. Umumnya logam
memiliki kepadatan yang tinggi sehingga terasa berat jika dibawa.
9. Logam juga
dapat menimbulkan suara yang nyaring jika dipukul, sehingga dapat
digunakan dalam pembuatan bel atau lonceng.
10. Logam dapat ditarik magnet, sehingga logam
disebut diamagnetik, misalnya besi (Fe).
2.4 SIFAT FISIS NONLOGAM
Pada umumnya unsur nonlogam mempunyai sifat fisis,
antara lain :
1. Nonlogam tidak
dapat memantulkan sinar yang datang sehingga nonlogam tidak terlihat mengkilat.
2. Nonlogam tidak
dapat menghantarkan panas dan listrik sehingga disebut sebagai isolator.
3. Nonlogam sangat
rapuh sehingga tidak dapat ditarik menjadi kabel atau ditempa menjadi lembaran.
4. Densitas atau
kepadatannya pun relatif rendah sehingga terasa ringan jika dibawa dan tidak
bersifat diamagnetik (dapat ditarik magnet).
5. Nonlogam berupa
padatan, cairan dan gas pada suhu kamar. Contohnya padatan Carbon (C), cairan
Bromin (Br) dan gas Hidrogen (H).
2.5 SIFAT KIMIA LOGAM
Sifat-sifat kimia logam antara lain :
1.. Logam
memiliki energi ionisasi yang rendah, oleh karena itu logam cenderung
melepaskan elektronnya dengan mudah. Logam cenderung melepaskan elektron
daripada menangkap elektron untuk membentuk kation. Logam berikatan dengan
lainnya untuk mencapai stabil. Contohnya, Na+ Mg2+ Al3+ .
2. Umumnya
logam cenderung memiliki titik leleh titik didih yang tinggi karena
kekuatan ikatan logam. Kekuatan ikatan berbeda antara logam yang satu dengan
logam yang lain tergantung pada jumlah elektron yang terdelokalisasi pada
lautan elektron, dan pada susunan atom-atomnya.Sifat titik leleh menunjukkan
kekerasan logam, titik leleh yang tinggi artinya logamnya keras, sedangkan
titik leleh rendah artinya logamnya lemah. Semua logam memiliki titik leleh
yang tinggi, kecuali merkuri (Hg), cerium (Ce), galium (Ga), timah (Sn)
dan timbal (Pb).
3. Logam memiliki 1
sampai 3 elektron dalam kulit terluar dari atom-atomnya.
4. Kebanyakan logam
oksida yang larut dalam air bereaksi untuk membentuk logam hidroksida.
Contonya:
logam
oksida + air logam
hidroksida
Na2O (s) + H2O (l) 2NaOH (aq)
CaO (s) + H2O (l) Ca(OH)2 (aq)
5. Logam oksida
bereaksi dengan asam membentuk garam dan air. Contohnya:
logam
oksida + asam garam + air
MgO (s) + 2HCl (aq) MgCl 2 (aq) + H2O (l)
NiO (s) + H2SO4 (aq) NiSO4 (aq) + H2O (l)
2.6 SIFAT KIMIA NONLOGAM
Sifat-sifat kimia yang dimiliki unsur nonlogam antara
lain:
1. Jika dilihat dari konfigurasi
elektronnya, unsur-unsur nonlogam cenderung menangkap elektron karena memiliki energi ionisasi yang besar untuk membentuk
anion. Contohnya, Cl- O2- N3- .
2. Umumnya unsur nonlogam memiliki titik leleh dan
titik didih yang relatif rendah jika dibandingkan dengan unsur logam.
3. Nonlogam memiliki 4 sampai 8 elektron dalam kulit
terluar dari atom-atomnya.
4. Nonlogam yang bereaksi dengan logam akan membentuk
garam.
nonlogam + logam garam
3Br 2 (l) + 2Al (s) 2AlBr 3 (s)
5. Kebanyakan nonlogam oksida yang larut dalam air
akan bereaksi membentuk asam. Contohnya:
nonlogam
oksida + air asam
CO2 (g) + H2O (l) H2CO3 (aq)
6. Nonlogam dapat bereaksi dengan basa membentuk garam
dan air.
nonlogam oksida
+ basa garam
+ air
CO 2 (g) +
2NaOH (aq) Na2CO3 (aq) + H2O (l)
2.7
PENGGUNAAN LOGAM
Umumnya, logam bermanfaat bagi manusia,
karena penggunaannya di bidang industri, pertanian,
dan kedokteran. Contohnya, merkuri yang digunakan dalam
proses klor alkali. Proses klor alkali merupakan
proses elektrolisis yang berperan penting dalam industri
manufaktur dan pemurnian zat kimia. Beberapa zat kimia
yang dapat diperoleh dengan proses elektrolisis adalah natrium
(Na), kalsium (Ca), magnesium (Mg), aluminium (Al),
tembaga, seng, perak, hidrogen, klor, fluor, natrium
hidroksida, kalium dikromat, dan kalium permanganat. Proses
elektrolisis larutan natrium klorida tersebut merupakan proses klor alkali.
Elektrolisis larutan NaCl menghasilkan natrium hidroksida di
katode (kutub positif) dan gas klor di anode (kutub negatif).
Pada industri angkasa dan profesi
kedokteran dibutuhkan bahan yang kuat, tahan karat, dan bersifat noniritin,
seperti aloi titanium. Sebagian jenis logam merupakan
unsur penting karena dibutuhkan dalam berbagai fungsi biokimiawi. Pada
zaman dahulu, logam tertentu, seperti tembaga, besi,
dan timah digunakan untuk membuat peralatan, perlengkapan mesin,
dan senjata.
Secara umum logam mulia berarti
logam-logam termasuk paduannya yang biasa dijadikan perhiasan, antara
lain emas, perak, perunggu dan platina. Logam-logam tersebut
memiliki warna yang bagus, tahan karat, lunak dan terdapat dalam jumlah yang
sedikit di alam, sehingga harganya mahal. Emas dan perak memiliki sifat
penghantar listrik yang sangat baik sehingga banyak dipakai untuk melapisi
konektor-konektor pada perangkat elektronik.
Kemampuan logam untuk meregang apabila
ditarik disebut duktilitas. Kemampuan logam meregang dan menghantarkan listrik
dimanfaatkan untuk membuat kawat atau kabel, contohnya tembaga. Kemampuan logam
berubah bentuk jika ditempa disebut maleabilitas. Kemampuan logam berubah
bentuk jika ditempa dimanfaatkan untuk membuat berbagai macam jenis barang,
misalnya golok, pisau, cangkul, dan lain-lain.
Sebagai konduktor panas yang baik,
logam juga digunakan untuk membuat panci. Logam bersifat kuat sehingga dapat
digunakan untuk membangun rangka bangunan dan jembatan. Logam juga dapat
menimbulkan suara dering yang nyaring jika dipukul, maka logam juga dapat
digunakan dalam pembuatan bel.
.
Pada industri manufaktur logam seperti
alumunium dengan ciri warna putih keperak-perakan yang memiliki sifat
sangat ringan dan tahan terhadap korosi(karat). Logam ini berasal dari bijihnya, bauksit,
dengan proses elektrolisis. Alumunium digunakan dalam kabel-kabel listrik
lintas udara, pesawat terbang, kapal, mobil, kaleg minuman, dan foil dapur
(pembungkus makanan).
Yang
kedua Kromium merupakan logam yang memiliki warna abu-abu, dan mempunyai sifat
yang keras. Sering digunakan untuk membuat baja tahan karat dan melapisi
logam-logam lain untuk melindunginya dan memberi penampikan mengkilap yang
memantul.
Yang
ketiga yaitu Seng merupakan suatu logam putih kebiruan yang diambil dari mineral seng blende (sfarelit). Logam ini digunakan untuk
melapisi besi agar tidak berkarat (disebut galvanisasi). Logam ini juga
digunakan di baterai-baterai listrik tertentu dan dalam aloi-aloi seperti
kuningan dan masih banyak lagi.
2.8 PENGGUNAAN NONLOGAM
Belerang merupakan endapan gas belerang yang membatu. Terbentuknya belerang karena aktifitas
vulkanisme. Belerang (Su) ini banyak digunakan di berbagai macam industri,
misalnya
pupuk, kertas, cat, plastik, bahan sintetis, pengolahan minyak bumi, industri
karet dan ban, industri gula pasir, aki, industri kimia, bahan peledak,
pertenunan, film dan fotografi, industri logam dan besi baja, bahan korek api,
obat-obatan dan lain-lain.
Belerang atau
sulfur ini tersebar di Pegunungan Ijen (Jawa Timur), Dataran Tinggi Dieng (Jawa
Tengah), dan Tangkuban Perahu (Jawa Barat).
Fosfat merupakan bahan endapan dari
kotoran kelelawar dan burung. Fosfat terdapat di daerah karst terutama di dalam
gua-gua. Pemanfaatannya digunakan untuk bahan utama pupuk fosfat. Tersebar di
Bojonegoro (Jawa Timur), Ajibarang (Jawa Tengah), dan Bogor (Jawa Barat).
Contoh dari carbon (C) adalah intan
atau berlian. Intan dalam tingkatan kekerasan batuan, merupakan batuan yang
mempunyai tingkatan kekerasan paling tinggi, sehingga intan bisa digunakan
untuk mengiris kaca dan marmer. Intan berasal dari endapan tumbuhan jenis
pakis-pakisan yang telah mengalami proses yang sangat panjang dan lama.
Pemanfaatan utama intan ialah digunakan sebagai perhiasan. Mineral intan
tersebar di Martapura (Kalimantan Selatan),
Longiram (Kalimantan Timur), Sei Pinang (Kalimantan Tengah), dan Muara
Mengkiang (Kalimantan barat).
Karbon monoksida (CO) lebih dikenal
karena sifatnya yang beracun daripada kegunaannya. Gas ini dapat berikatan
dengan haemoglobin dalam darah sehingga menghalangi fungsi utama darah sebagai
pengangkut oksigen. Gas CO tidak berwarna, tidak berbau, dan tidak berasa. CO
di udara berasal dari pembakaran tak sempurna dalam mesin kendaraan bermotor
dan industri. Beberapa penggunaan CO adalah sebagai reduktor pada pengolahan
logam, sebagai bahan baku untuk membuat methanol dan merupakan komponen
berbagai jenis bahan bakar gas.
Gas CO2 tidak beracun, tetapi jika
kadarnya terlalu besar (10-20%) dapat membuat pingsan dan merusak sistem
pernapasan. CO2 terbentuk pada pembakaran bahan bakar yang
mengandung karbon seperti batu bara, minyak bumi, gas alam dan kayu. Gas ini
juga dihasilkan pada pernapasan makhluk hidup. Karbon dioksida komersial
diperoleh dari pembakaran residu penyulingan minyak bumi. Dalam jumlah besar
juga diperoleh sebagai hasil samping produksi urea dan pembuatan alkohol dari
proses peragian. Beberapa penggunaan komersial karbon dioksida adalah karbon
dioksida padat yang disebut es kering digunakan sebagai pendingin, untuk
memadamkan kebakaran dan untuk membuat minuman ringan.
Pada bidang industri unsur non logam seperti karet
digunakan sebagai salah satu dalam pembuatan sol sepatu.Pada bidang kedokteran
karet sedang dikembangkan untuk implan berbagai organ manusia seperti pembuluh
darah, trakea, implan pada orang yang mengalami patah tulang karena kecelakaan
atau cacat dari lahir. Yang kedua plastik sering digunakan dalam kehidupan
sehari – hari seperti bahan pembuatan botol mineral, alat makan, wadah makanan
/ minuman. Pada bidang industri biasa digunakan sebagai bahan
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Dari pembahasan di atas dapat ditarik kesimpulan sebagai
berikut.
1. Sifat fisis logam
adalah mengkilat, konduktor panas dan listrik, merenggang jika ditarik, mudah
ditempa, berupa padatan dalam suhu kamar, dapat ditarik oleh magnet, memiliki
kepadatan yang tinggi dan berbunyi nyaring jika dipukul. Hal ini juga berlaku
sebaliknya untuk unsur nonlogam, namun nonlogam dapat berupa padat cair dan gas
dalam suhu kamar.
2. Sifat kimia logam
adalah mudah melepas elektron sehingga membentuk kation, memiliki 1 sampai 3
elektron valensi, titik leleh dan titik didihnya relatif tinggi, logam oksida
yang larut dalam air bereaksi untuk membentuk logam hidroksida dan logam
oksida bereaksi dengan asam membentuk garam dan air.
3. Sifat kimia
nonlogam adalah mudah menangkap elektron sehingga membentuk anion, memiliki 4
sampai 8 elektron di kulit terluarnya, titik leleh dan titik didihnya rendah,
dapat bereaksi dengan logam membentuk garam, nonlogam oksida yang
larut dalam air bereaksi membentuk asam dan juga dapat bereaksi dengan
basa membentuk garam dan air
3.2
Daftar Pustaka
Purba, Michael. 2006. Kimia untuk Kelas X. Jakarta:
Erlangga.
Purba, Michael. 2006. Kimia untuk Kelas
XII. Jakarta:
Erlangga.
KATA
PENGANTAR
Terima kasih kami ucapkan kepada Tuhan
Yang Maha Esa yang telah membantu penyusunan makalah ini. Karena tanpa
pertolongan Nya- lah kami tidak bisa menyelesaikan makalah ini dengan baik.
Makalah ini kami
buat dalam rangka memenuhi tugas kuliah yang diberikan oleh dosen terkait.
Tujuan lain dari pembuatan makalah ini untuk memudahkan kita untuk lebih
memahami apa itu unsur logam maupun non logam dan maanfaat dari kedua unsur
tersebut dalam kehidupan sehari - hari.
Namun dari semua
itu kami menyadari masih banyak kekurangan dari segi penulisan maupun
penyusunan. Oleh karena itu, dengan berbesar hati kami menerima kritik dan
saran yang membangun untuk pembuatan penulisan yang lebih baik.Semoga makalah
ini dapat bermanfaat dan menambah wawasan bagi para pembaca.
Depok, 4 Oktober
2016
Penyusun,