MANUFAKTUR
OLEH:
ASRI BAHTIAR (21416144)
KELAS 1IC02
FAKULTAS TEKNOLOGI INDUSTRI JURUSAN TEKNIK MESIN
MATA KULIAH : PENGANTAR TEKNIK MESIN
DOSEN : AJI ABDILLAH KHARISMA
Latar
Belakang
Manifaktur adalah proses untuk mengubah bahan dasar (raw materials) menjadi
sebuah produk. Sebelum pada tahap manufaktur tentunya ada tahapan - tahapan
yang harus dipenuhi untuk menghasilakn sebuak produk yang sesuai dengan apa
yang diinginkan. Terlebih dahulu harus merancang produk tersebut dengan
prosedur - prosedur yang benar dan memenuhi standar yang telah ditetapkan, Pemilihan
material yang tepat sangat menentukan hasil yang lebih baik, perencannaan yang
matang akan menghasilkan kualitas dan kuantitas yang baik, serta proses
produksi yang baik akan menhasilkan kepuasan tersendiri.
Tujuan
Tujuan disusunnya makalah proses manufaktur sebuah BAUT
agar penulis mampu mendefinisikan hal
hal berikut :
-
Planning pembuatan BAUT.
-
Design BAUT.
-
Pemilihan
material yang akan digunakan untuk pembuatan BAUT.
-
Mampu
mengetahui permesinan dalam proses pembuatan BAUT.
-
Mampu
mengetahui kualitas BAUT tersebut.
-
Mampu
mengetahui Kapasitas dari BAUT tersebut.
PROSES
PEMBUATAN BAUT
v START
Tahap
pertama kali dalam pembuatan baut yaitu pemilihan material yang sesuai dengan kebutuhan dan
spesifikasi baut tersebut. Pemilihan material meliputi hal hal sebagai berikut
:
·
Jenis material :
-
jenis material ini meliputi Logam yang
bersifat Kuat, ulet, mudah dibentuk dan bersifat penghantar panas dan listrik
yang baik.
-
Besi
Mentah, Besi Tuang, Besi Tempa.
·
Komponen yang
terkandung pada jenis material yaitu :
Kata
kunci: Material teknik, logam, logam
murni, logam paduan
Berbagai
jenis bahan telah kita gunakan dalam kehidupan sehari-hari maupun dalam
industri. Penggunaannya pun sangat bergantung pada sifat-sifat dari bahan
tersebut. Didalam industri manufaktur tidak akan lepas dari dengan satu bidang
ilmu teknik yang berhubungan dengan material. Secara umum meterial teknik
diklasifikasikan menjadi 2 (dua) golongan yakni logam (metal) dan non logam
(non metal). Jika ditinjau dari sudut pandang susunan unsur dasar, logam
(metal) dibagi menjadi 2 (dua), yaitu logam murni dan logam alloy (logam
paduan). Sedangkan non logam dibagi menjadi 3 (tiga), yaitu keramik, komposit,
dan polimer.
Tiga Bahan Material Dasar
Logam
adalah unsur kimia yang mempunyai sifat-sifat kuat, liat, keras, penghantar
listrik dan panas, serta mempunyai titik cair tinggi. Logam juga merupakan
bahan yang dapat ditempa, mengkilat, magnetis, dan dapat dicampur secara
homogen dalam berbagai kadar.
Logam
dibagi menjadi dua yaitu logam murni yang hanya terdiri dari satu jenis atom,
seperti besi (Fe) murni, tembaga (Cu) murni dan logam paduan (metal
alloy) yang terdiri dari dua atau lebih jenis atom dan merupakan campuran dari
dua macam logam atau lebih yang dicampur satu sama lain dalam keadaan cair.
-
Klasifikasi
Baja Karbon yaitu : Baja Karbon Rendah, kandungan karbon 0,1-0,3%.
-
Baja
Karbon Menengah : 0.3-0.7%.
-
Baja
Karbon Tinggi : 0.8-1.4 %.
-
Baja paduan rendah (Low Alloy Steel)
merupakan baja paduan yang elemen baja paduannya kurang dari 2,5 %.
-
Baja paduan menengah (Medium Alloy Steel) Baja paduan menengah merupakan baja paduan yang
elemen paduannya 2,5%-10%.
-
baja paduan tinggi (High Alloy Steel) Baja paduan
menengah merupakan baja paduan yang elemen paduannya lebih dari 10%.
·
Untuk Klasifikasi Jenis
Logamnya Yaitu :
-
Logam
Ferrous adalah logam besi (Fe). Besi merupakan logam yang penting
dalam bidang teknik, tetapi besi murni terlalu lunak dan rapuh sebagai bahan
kerja, bahan konstruksi dan lain-lain. Oleh karena itu besi selalu bercampur
dengan unsur lain, terutama zat arang atau karbon (C). Logam ferro juga disebut
besi karbon atau baja karbon. Bahan dasarnya adalah unsur besi (Fe) dan karbon
(C), tetapi sebenarnya juga mengandung unsur lain seperti: silisium, mangan,
fosfor, belerang dan sebagainya yang kadarnya relatif rendah. Unsur-unsur dalam
campuran itulah yang mempengaruhi sifat-sifat besi atau baja pada umumnya,
tetapi unsur zat arang (karbon) yang paling besar pengaruhnya terhadap besi
atau baja terutama kekerasannya.
-
Baja
adalah logam paduan antara besi (Fe) dan karbon (C), dimana besi sebagai unsur
dasar dan karbon sebagai unsur paduan utamanya. Kandungan karbon dalam baja
kurang dari 1,4% berat sesuai grade-nya. Dalam proses pembuatan baja akan
terdapat unsur-unsur lain selain karbon yang akan tertinggal dalam baja seperti
mangan (Mn), silikon (Si), Kromium (Cr), vanadium (V), dan unsur lainnya. Dalam
hal aplikasi, baja sering digunakan sebagai bahan baku untuk alat-alat
perkakas, alat-alat pertanian, komponen-komponen otomotif, kebutuhan rumah
tangga, dan lain-lain. Menurut ASM handbook vol 1:139 (1993), baja dapat
diklasifikasikan berdasarkan komposisi kimianya seperti kadar karbon dan paduan
yang digunakan.
-
Baja Paduan (Alloy Steel) Menurut Amanto, 1999, baja paduan
didefinisikan sebagai suatu baja yang dicampur dengan satu atau lebih unsur
campuran seperti nikel, mangan, molibdenum, kromium, vanadium, dan wolfram yang
berguna untuk memperoleh sifat-sifat baja yang dikehendaki seperti sifat
kekuatan, kekerasan, dan keuletannya. Paduan dari beberapa unsur yang berbeda
memberikan sifat khas pada baja. Misalnya baja yang dipadu dengan Ni dan Cr
akan menghasilkan baja yang mempunyai sifat keras dan ulet.
-
Besi
cor merupakan paduan Besi-Karbon dengan kandungan C 3-4,5%.
Paduan ini memiliki sifat mampu cor yang sangat baik namun memiliki elongasi
yang relatif rendah. Oleh karenanya proses pengerjaan bahan ini tidak dapat
dilakukan melalui proses pembentukan, melainkan melalui proses pemotongan
(pemesinan) maupun pengecoran.Dari warna patahan, dapat dibedakan 3 jenis besi
cor yaitu Besi Cor Putih yang terdiri dari struktur ledeburit
(coran keras), struktur campuran antara perlit dengan ledeburit yang disebut Besi Cor Meliert dan struktur perlit dan atau ferit serta
ledeburit masih terdapat sejumlah unsur karbon dalam bentuk koloni grafit yang
disebut Besi Cor
Kelabu. Jenis
dari ketiga besi cor tersebut sangat tergantung dari kandungan dan komposisi
antara C dan Si serta laju pendinginannya, dimana laju pendinginan yang tinggi
akan menghasilkan struktur besi cor putih sedangkan laju pendinginan yang
lambat akan menghasilkan pembekuan kelabu.
v
PROSES PEMUATAN BAUT
·
APLIKASI CAD pada pembuatan
desain awal BAUT.
·
Machining process
yang digunakan dalam pembuatan produk (CAM).
-
Mesin
– Mesin yang digunakan dalam pembuatan Baut berfariasi, mulai dari skala
sederhana samapi sekala besar atau pabrikan besar untuk memproduksi berbagai
macam jenis Baut.
BOLT HEADING MACHINE
BOLT MAKING MACHINE FLAT DIE
ROLL THREAD MACHINE WITH VIBRATOR BLOW FEEDER
SCAFFOLDING THREAD ROLLING
MACHINE
Perancah
hidrolik mesin rolling, digunakan untuk roling/ membuat ulir pada pipa padat
dan berongga untuk membuat jack dasar, luar. Dengan menggunakan tiga gulungan rol jack dasar.
KESIMPULAN
Kesimpulan yang dapat diambil dari tulisan makalah ini,
penulis bias lebih memahami tentang material atau bahan yang digunakan dalam
proses manufaktur pembuatan baut, Mengetahui klasifikasi dan jenis baut,
mengenal permesianan yang digunakan untuk proses manufaktur baut.
No comments:
Post a Comment