Wednesday, October 5, 2016

Pengantar Teknik Mesin

PENGANTAR TEKNIK MESIN
LOGAM dan NON LOGAM
Image result for gunadarma 
OLEH:
KELOMPOK 1 ( SATU )
                                             
                                         ASRI BAHTIAR ( 21416144 )
BIMANTARA ( 24416564 )
HAFID FIRDAUS ( 23416129 )
THEOPILUS BINTANG ( 27416359  )
RIZALDY MAULANA ( 26416536  )
ANDY MUSHLIHIEN ( 20416831 )


KELAS 1IC02
FAKULTAS TEKNOLOGI INDUSTRI
JURUSAN TEKNIK MESIN
DAFTAR ISI


KATA PENGANTAR.................................................................................................
DAFTAR ISI.............................................................................................................1
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang……………………………..…………………………………...2
1.2 Perumusan Masalah.............................................................................................2
1.3 Tujuan Penulisan…….........................................................................................3
BAB II
ISI
2.1 LOGAM………………………………………………………………………...4
2.2 NON LOGAM………………………………………………………………….5
2.3 SIFAT FISIS LOGAM…………………………………………………………5
2.4 SIFAT FISIS NON LOGAM…………………………………………………..6
2.5 SIFAT KIMIA LOGAM……………………………………………………….6
2.6 SIFAT KIMIA NON LOGAM…………………………………………………7
2.7 PENGGUNAAN LOGAM……………………………………………………..8
2.8 PENGGUNAAN NON LOGAM……………………………………………....9
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan  …………………………………………………………………..11
3.2 Daftar Pustaka…………………………………………………………………11











1.
 
 


BAB I
PENDAHULUAN


1.1 Latar Belakang
          Logam berasal dari bahasa Yunani, yang berarti Metallon. Logam adalah bahan / material teknik yang paling banyak digunakan dalam dunia teknik yang biasanya digunakan dalam bahan utama pembuatan mesin. Logam cenderung untuk membentuk kation dengan menghilangkan elektronnya, kemudian bereaksi dengan oksigen diudara untuk membentuk oksida basa. Logam memiliki sifat kuat, keras, liat, merupakan penghantar panas dan listrik yang baik, serta mempunyai titik lebur tinggi. Logam ditemukan di alam dalam bentuk biji logam murni seperti emas, platina, perak, bismus, dll atau sudah bercampur dengan unsur lain seperti tanah liat, fosfor, silikon, karbon, serta pasir yang selanjutnya diolah untuk menghasilkan produk yang diinginkan.
          Sedangkan nonlogam adalah kelompok unsur kimia yang bersifat elektronegatif, yaitu lebih mudah menarik elektron valensi dari atom lain dari pada melepaskannya. Yang termasuk dalam nonlogam adalah halogen, gas mulia, dan 7 unsur yaitu hidrogen (H), karbon (C), nitrogen (N), oksigen (O), fosfor (P), belerang (S), dan selenium (Se).


1.2 Perumusan Masalah                                                                                   Bedasarkan dari latar belakang di atas, maka dapat disimpulkan perumusan masalah yang diantaranya adalah :                                                                            1. Apa itu logam dan nonlogam?                                                                                    2. Apa manfaat dari kedua unsur tersebut dalam membantu pekerjaan manusia?            3. Apa saja contoh penggunaan kedua unsur tersebut dalam kehidupan sehari – hari?




2.
 
 


1.3 Tujuan Penulisan                                                                                                   1. Dalam rangka memenuhi tugas yang diberikan oleh dosen terkait.                                       2. Mengenal lebih dalam mengenai unsur logam, jenis, sifat, dan penggunaannya dalam kehidupan sehari –hari.                                                                                                   3. Mengenal lebih dalam unsur nonlogam, jenis, sifat dan penggunaannya dalam kehidupan sehari - hari.





















3.
 
 


BAB II
ISI


 2.1 LOGAM
Dalam kimia, sebuah logam ( bahasa Yunani: Metallon) adalah sebuah unsur kimia yang siap membentuk ion (kation). Logam adalah salah satu dari tiga kelompok unsur yang dibedakan oleh sifat ionisasi dan ikatan, bersama dengan metaloid dan nonlogam.
Pengelompokan dikemukakan oleh Lavoisier, namun masih sangat sederhana, sebab antara unsur-unsur logam sendiri masih terdapat banyak perbedaan.
Dalam tabel periodik, garis diagonal yang membedakan unsur logam dari nonlogam. Unsur dalam garis ini adalah metaloid, kadangkala disebut semi-logam. Unsur-unsur yang termasuk metaloid adalah Boron (B), Silikon (Si), Germanium (Ge), Arsen (As), Antimon (Sb), Telurium (Te), Polonium (Po). Logam sendiri terbagi menjadi beberapa kelompok, yaitu:
1.    Alkali : Lithium (Li), Natrium (Na), Potassium (K), Rubidium (Rb), Cesium (Cs), Francium (Fr).
2.    Logam Alkali Tanah : Beryllium (Be), Magnesium (Mg), Calcium (Ca), Strontium (Sr), Barium (Ba), Radium (Ra).
3.    Logam Transisi :  Lantanida dan Aktinida.
4.    Logam Lainnya : Aluminium (Al), Gallium (Ga), Indium (In), Thallium (Tl), Ununtrium (Uut), Tin (Sn), Lead (Pb), Ununquadium (Uuq), Bismuth (Bi), Ununpentium (Uup), Ununhexium (Uuh).
            Beberapa logam terkenal adalah aluminium, tembaga, emas, timah, perak, titanium, uranium, dan zink.







4.
 
 




2.2 NONLOGAM
Nonlogam adalah kelompok unsur kimia yang bersifat elektronegatif, yaitu lebih mudah menarik elektron valensi dari atom lain dari pada melepaskannya. Unsur-unsur yang termasuk dalam nonlogam adalah:
1.    Halogen : Fluorine (F), Chlorine (Cl), Bromine (Br), Iodine (I), Astatine (At), Ununseptium (Uus).
2.    Gas mulia : Helium (H), Neon (Ne), Argon (Ar), Krypton (Kr), Xenon (Xe), Radon (Rn), Ununoctium (Uuo).
3.    Nonlogam lainnya : Hidrogen (H), Carbon (C), Nitrogen (N), Phosphorus (F), Oxygen (O), Sulfur (B), Selenium (Se).
Sebagian besar nonlogam ditemukan pada bagian atas tabel periodik, kecuali hidrogen yang terletak pada bagian kiri atas bersama logam alkali. Walaupun hanya terdiri dari 20 unsur, dibandingkan dengan lebih dari 80 lebih jenis logam, nonlogam merupakan penyusun sebagian besar isi bumi, terutama lapisan luarnya.
Pada tabel periodik, unsur-unsur di daerah perbatasan antara logam dan nonlogam mempunyai sifat ganda. Misalnya unsur Boron (B) dan Silikon (Si) merupakan unsur nonlogam yang memilki beberapa sifat logam yang disebut unsur metaloid. 


2.3 SIFAT FISIS LOGAM
Pada umumnya unsur logam mempunyai sifat fisis, antara lain:
1.      Logam akan memantulkan sinar yang datang dengan panjang gelombang dan frekuensi yang sama sehingga logam terlihat lebih mengkilat. Contohnya, emas (Au), perak (Ag), besi (Fe), dan seng (Zn).
2.      Logam dapat menghantarkan panas ketika dikenai sinar matahari, sehingga logam akan sangat panas (terbakar). Energi panas diteruskan oleh elektron sebagai akibat dari penambahan energi kinetik. Hal ini menyebabkan elektron bergerak lebih cepat. Energi panas ditransferkan melintasi logam yang diam melalui elektron yang bergerak.
3.      Logam juga dapat menghantarkan listrik karena elektronnya terdelokalisasi bebas bergerak di seluruh bagian struktur atom. Tembaga (Cu) sering dipakai dalam pembuatan kawat penghantar lisrik.
4.      Meabilitas, yaitu kemampuan logam untuk ditempa atau diubah menjadi bentuk lembaran. Sifat ini digunakan oleh pandai besi untuk membuat sepatu kuda dari batangan logam. Gulungan baja (besi) penggiling menggunakan sifat ini saat mereka mengulung bat  angan baja menjadi lembaran tipis untuk pembuatan alat-alat rumah tangga. Hal ini karena kemampuan atom-atom logam untuk menggelimpang antara atom yang satu dengan atom yang lain menjadi posisi yang baru tanpa memutuskan ikatan logam.
5.
 
5.      Duktilitas yaitu kemampuan logam dirubah menjadi kawat dengan sifatnya yang mudah meregang jika ditarik. Tembaga (Cu) dapat digunakan sebagai bahan baku pembuatan kawat.
6.      Semua logam merupakan padatan pada suhu kamar dengan pengecualian raksa atau merkuri (Hg) yang berupa cairan pada suhu kamar.
7.      Semua logam bersifat keras, kecuali natrium (Na) dan kalium (Ca), yang lunak dan dapat dipotong dengan pisau.
8.      Umumnya logam memiliki kepadatan yang tinggi sehingga terasa berat jika dibawa.
9.      Logam juga dapat menimbulkan suara yang nyaring jika dipukul, sehingga dapat digunakan dalam pembuatan bel atau lonceng.
10.  Logam dapat ditarik magnet, sehingga logam disebut diamagnetik, misalnya besi (Fe).


2.4 SIFAT FISIS NONLOGAM
Pada umumnya unsur nonlogam mempunyai sifat fisis, antara lain :
1.      Nonlogam tidak dapat memantulkan sinar yang datang sehingga nonlogam tidak terlihat mengkilat.
2.      Nonlogam tidak dapat menghantarkan panas dan listrik sehingga disebut sebagai isolator.
3.      Nonlogam sangat rapuh sehingga tidak dapat ditarik menjadi kabel atau ditempa menjadi lembaran.
4.      Densitas atau kepadatannya pun relatif rendah sehingga terasa ringan jika dibawa dan tidak bersifat diamagnetik (dapat ditarik magnet).
5.      Nonlogam berupa padatan, cairan dan gas pada suhu kamar. Contohnya padatan Carbon (C), cairan Bromin (Br) dan gas Hidrogen (H).


2.5 SIFAT KIMIA LOGAM
Sifat-sifat kimia logam antara lain :
1..        Logam memiliki energi ionisasi yang rendah, oleh karena itu logam cenderung melepaskan elektronnya dengan mudah. Logam cenderung melepaskan elektron daripada menangkap elektron untuk membentuk kation. Logam berikatan dengan lainnya untuk mencapai stabil. Contohnya,     Na+         Mg2+       Al3+ .
6.
 
2.      Umumnya logam cenderung memiliki titik leleh titik didih yang tinggi karena kekuatan ikatan logam. Kekuatan ikatan berbeda antara logam yang satu dengan logam yang lain tergantung pada jumlah elektron yang terdelokalisasi pada lautan elektron, dan pada susunan atom-atomnya.Sifat titik leleh menunjukkan kekerasan logam, titik leleh yang tinggi artinya logamnya keras, sedangkan titik leleh rendah artinya logamnya lemah. Semua logam memiliki titik leleh yang tinggi, kecuali merkuri (Hg), cerium (Ce), galium (Ga), timah (Sn) dan timbal (Pb).
3.      Logam memiliki 1 sampai 3 elektron dalam kulit terluar dari atom-atomnya.
4.      Kebanyakan logam oksida yang larut dalam air bereaksi untuk membentuk logam hidroksida. Contonya:
                   logam oksida     +        air               logam hidroksida
                        Na2O (s)       +       H2O (l)             2NaOH (aq)
                          CaO (s)       +       H2O (l)          Ca(OH)(aq)
5.      Logam oksida bereaksi dengan asam membentuk garam dan air. Contohnya:
                    logam oksida   +        asam               garam         +      air
                          MgO (s)     +     2HCl (aq)       MgCl 2 (aq)   +     H2O (l)
                             NiO (s)      +    H2SO4 (aq)       NiSO4 (aq)   +     H2O (l)


2.6 SIFAT KIMIA NONLOGAM
Sifat-sifat kimia yang dimiliki unsur nonlogam antara lain:
1. Jika dilihat dari konfigurasi elektronnya, unsur-unsur nonlogam cenderung menangkap elektron karena memiliki energi ionisasi yang besar untuk membentuk anion. Contohnya,    Cl     O2-      N3- .
2. Umumnya unsur nonlogam memiliki titik leleh dan titik didih yang relatif rendah jika dibandingkan dengan unsur logam.
3. Nonlogam memiliki 4 sampai 8 elektron dalam kulit terluar dari atom-atomnya.
4. Nonlogam yang bereaksi dengan logam akan membentuk garam.
           nonlogam   +    logam          garam
                      3Br 2 (l)    +    2Al (s)         2AlBr 3 (s)
5. Kebanyakan nonlogam oksida yang larut dalam air akan bereaksi membentuk asam. Contohnya:
                                nonlogam oksida     +     air                asam
                 CO2 (g)             +     H2O (l)         H2CO3 (aq)
6. Nonlogam dapat bereaksi dengan basa membentuk garam dan air.
                 nonlogam oksida  +           basa                garam         +       air
                           CO 2 (g)       +    2NaOH (aq)      Na2CO3 (aq)  +    H2O (l)







7.
 
 


2.7 PENGGUNAAN LOGAM
Umumnya, logam bermanfaat bagi manusia, karena penggunaannya di bidang industri, pertanian, dan kedokteran. Contohnya, merkuri yang digunakan dalam proses klor alkali. Proses klor alkali merupakan proses elektrolisis yang berperan penting dalam industri manufaktur dan pemurnian zat kimia. Beberapa zat kimia yang dapat diperoleh dengan proses elektrolisis adalah natrium (Na), kalsium (Ca), magnesium (Mg), aluminium (Al), tembaga, seng, perak, hidrogen, klor, fluor, natrium hidroksida, kalium dikromat, dan kalium permanganat. Proses elektrolisis larutan natrium klorida tersebut merupakan proses klor alkali. Elektrolisis larutan NaCl menghasilkan natrium hidroksida di katode (kutub positif) dan gas klor di anode (kutub negatif).
Pada industri angkasa dan profesi kedokteran dibutuhkan bahan yang kuat, tahan karat, dan bersifat noniritin, seperti aloi titanium. Sebagian jenis logam merupakan unsur penting karena dibutuhkan dalam berbagai fungsi biokimiawi. Pada zaman dahulu, logam tertentu, seperti tembaga, besi, dan timah digunakan untuk membuat peralatan, perlengkapan mesin, dan senjata.
Secara umum logam mulia berarti logam-logam termasuk paduannya yang biasa dijadikan perhiasan, antara lain emas, perak, perunggu dan platina. Logam-logam tersebut memiliki warna yang bagus, tahan karat, lunak dan terdapat dalam jumlah yang sedikit di alam, sehingga harganya mahal. Emas dan perak memiliki sifat penghantar listrik yang sangat baik sehingga banyak dipakai untuk melapisi konektor-konektor pada perangkat elektronik.
Kemampuan logam untuk meregang apabila ditarik disebut duktilitas. Kemampuan logam meregang dan menghantarkan listrik dimanfaatkan untuk membuat kawat atau kabel, contohnya tembaga. Kemampuan logam berubah bentuk jika ditempa disebut maleabilitas. Kemampuan logam berubah bentuk jika ditempa dimanfaatkan untuk membuat berbagai macam jenis barang, misalnya golok, pisau, cangkul, dan lain-lain.
Sebagai konduktor panas yang baik, logam juga digunakan untuk membuat panci. Logam bersifat kuat sehingga dapat digunakan untuk membangun rangka bangunan dan jembatan. Logam juga dapat menimbulkan suara dering yang nyaring jika dipukul, maka logam juga dapat digunakan dalam pembuatan bel.
8.
 
.
Pada industri manufaktur logam seperti alumunium dengan ciri warna putih keperak-perakan yang memiliki sifat sangat ringan dan tahan terhadap korosi(karat). Logam ini berasal dari bijihnya, bauksit, dengan proses elektrolisis. Alumunium digunakan dalam kabel-kabel listrik lintas udara, pesawat terbang, kapal, mobil, kaleg minuman, dan foil dapur (pembungkus makanan).


Yang kedua Kromium merupakan logam yang memiliki warna abu-abu, dan mempunyai sifat yang keras. Sering digunakan untuk membuat baja tahan karat dan melapisi logam-logam lain untuk melindunginya dan memberi penampikan mengkilap yang memantul.
Yang ketiga yaitu Seng merupakan suatu logam putih kebiruan yang diambil dari mineral seng blende (sfarelit). Logam ini digunakan untuk melapisi besi agar tidak berkarat (disebut galvanisasi). Logam ini juga digunakan di baterai-baterai listrik tertentu dan dalam aloi-aloi seperti kuningan dan masih banyak lagi.


2.8 PENGGUNAAN NONLOGAM
Belerang merupakan endapan gas belerang yang membatu. Terbentuknya belerang karena aktifitas vulkanisme. Belerang (Su) ini banyak digunakan di berbagai macam industri, misalnya
pupuk, kertas, cat, plastik, bahan sintetis, pengolahan minyak bumi, industri karet dan ban, industri gula pasir, aki, industri kimia, bahan peledak, pertenunan, film dan fotografi, industri logam dan besi baja, bahan korek api, obat-obatan dan lain-lain.
Belerang atau sulfur ini tersebar di Pegunungan Ijen (Jawa Timur), Dataran Tinggi Dieng (Jawa Tengah), dan Tangkuban Perahu (Jawa Barat).
Fosfat merupakan bahan endapan dari kotoran kelelawar dan burung. Fosfat terdapat di daerah karst terutama di dalam gua-gua. Pemanfaatannya digunakan untuk bahan utama pupuk fosfat. Tersebar di Bojonegoro (Jawa Timur), Ajibarang (Jawa Tengah), dan Bogor (Jawa Barat).
Contoh dari carbon (C) adalah intan atau berlian. Intan dalam tingkatan kekerasan batuan, merupakan batuan yang mempunyai tingkatan kekerasan paling tinggi, sehingga intan bisa digunakan untuk mengiris kaca dan marmer. Intan berasal dari endapan tumbuhan jenis pakis-pakisan yang telah mengalami proses yang sangat panjang dan lama. Pemanfaatan utama intan ialah digunakan sebagai perhiasan. Mineral intan tersebar di Martapura (Kalimantan Selatan),
Longiram (Kalimantan Timur), Sei Pinang (Kalimantan Tengah), dan Muara Mengkiang (Kalimantan barat).
Karbon monoksida (CO) lebih dikenal karena sifatnya yang beracun daripada kegunaannya. Gas ini dapat berikatan dengan haemoglobin dalam darah sehingga menghalangi fungsi utama darah sebagai pengangkut oksigen. Gas CO tidak berwarna, tidak berbau, dan tidak berasa. CO di udara berasal dari pembakaran tak sempurna dalam mesin kendaraan bermotor dan industri. Beberapa penggunaan CO adalah sebagai reduktor pada pengolahan logam, sebagai bahan baku untuk membuat methanol dan merupakan komponen berbagai jenis bahan bakar gas.
9.
 
 


Gas CO2 tidak beracun, tetapi jika kadarnya terlalu besar (10-20%) dapat membuat pingsan dan merusak sistem pernapasan. CO2 terbentuk pada pembakaran bahan bakar yang mengandung karbon seperti batu bara, minyak bumi, gas alam dan kayu. Gas ini juga dihasilkan pada pernapasan makhluk hidup. Karbon dioksida komersial diperoleh dari pembakaran residu penyulingan minyak bumi. Dalam jumlah besar juga diperoleh sebagai hasil samping produksi urea dan pembuatan alkohol dari proses peragian. Beberapa penggunaan komersial karbon dioksida adalah karbon dioksida padat yang disebut es kering digunakan sebagai pendingin, untuk memadamkan kebakaran dan untuk membuat minuman ringan.
Pada bidang industri unsur non logam seperti karet digunakan sebagai salah satu dalam pembuatan sol sepatu.Pada bidang kedokteran karet sedang dikembangkan untuk implan berbagai organ manusia seperti pembuluh darah, trakea, implan pada orang yang mengalami patah tulang karena kecelakaan atau cacat dari lahir. Yang kedua plastik sering digunakan dalam kehidupan sehari – hari seperti bahan pembuatan botol mineral, alat makan, wadah makanan / minuman. Pada bidang industri biasa digunakan sebagai bahan























10.
 
 


BAB III
PENUTUP




3.1 Kesimpulan
Dari pembahasan di atas dapat ditarik kesimpulan sebagai berikut.
1.      Sifat fisis logam adalah mengkilat, konduktor panas dan listrik, merenggang jika ditarik, mudah ditempa, berupa padatan dalam suhu kamar, dapat ditarik oleh magnet, memiliki kepadatan yang tinggi dan berbunyi nyaring jika dipukul. Hal ini juga berlaku sebaliknya untuk unsur nonlogam, namun nonlogam dapat berupa padat cair dan gas dalam suhu kamar.
2.      Sifat kimia logam adalah mudah melepas elektron sehingga membentuk kation, memiliki 1 sampai 3 elektron valensi, titik leleh dan titik didihnya relatif tinggi, logam oksida yang larut dalam air bereaksi untuk membentuk logam hidroksida dan logam oksida bereaksi dengan asam membentuk garam dan air.
3.      Sifat kimia nonlogam adalah mudah menangkap elektron sehingga membentuk anion, memiliki 4 sampai 8 elektron di kulit terluarnya, titik leleh dan titik didihnya rendah, dapat bereaksi dengan logam membentuk garam, nonlogam oksida yang larut dalam air bereaksi membentuk asam dan juga dapat bereaksi dengan basa membentuk garam dan air


3.2 Daftar Pustaka
Purba, Michael. 2006. Kimia untuk Kelas X. Jakarta: Erlangga.
Purba, Michael. 2006. Kimia untuk Kelas XII. Jakarta: Erlangga.
11.
 
KATA PENGANTAR





Terima kasih kami ucapkan kepada Tuhan Yang Maha Esa yang telah membantu penyusunan makalah ini. Karena tanpa pertolongan Nya- lah kami tidak bisa menyelesaikan makalah ini dengan baik.
Makalah ini kami buat dalam rangka memenuhi tugas kuliah yang diberikan oleh dosen terkait. Tujuan lain dari pembuatan makalah ini untuk memudahkan kita untuk lebih memahami apa itu unsur logam maupun non logam dan maanfaat dari kedua unsur tersebut dalam kehidupan sehari - hari.
Namun dari semua itu kami menyadari masih banyak kekurangan dari segi penulisan maupun penyusunan. Oleh karena itu, dengan berbesar hati kami menerima kritik dan saran yang membangun untuk pembuatan penulisan yang lebih baik.Semoga makalah ini dapat bermanfaat dan menambah wawasan bagi para pembaca.





Depok, 4 Oktober 2016

                                                                  

                                                                                          Penyusun,



No comments:

Post a Comment